Setiap dari kita tentu tidak asing lagi dengan yang namanya ikan cupang. Apalagi, saat ini semakin banyak yang sudah memulai usaha ternak ikan cupang, sehingga jenis ikan ini dengan mudah bisa kita dapatkan di manapun.
Ikan cupang tergolong salah satu jenis ikan hias yang mudah dipelihara. Ikan ini memiliki banyak penggemar, sehingga memulai usaha ternak ikan cupang merupakan peluang bisnis yang begitu menjanjikan, apalagi budidayanya tergolong cukup mudah karena tidak membutuhkan tempat luas dan modal yang besar.
Keuntungan lain yang dari memulai usaha ternak ikan cupang adalah karena ikan cupang ini memiliki daya tahan yang bagus. Daya tahan ikan cupang meminimalisir kerugian yang bisa dialami akibat ikan cupang yang mati. Semua ini tentu saja menjadi faktor penilaian besarnya prospek yang dimiliki oleh budidaya ikan cupang ini.
Modal Awal dan Potensi Keuntungan Usaha Ternak Ikan Cupang
1. Modal awal memulai usaha ternak ikan cupang
Bagi Anda yang tertarik untuk memulai usaha ternak ikan cupang, di bawah ini rincian modal yang dibutuhkan:
A. Modal Awal
• Bibit ikan dan induk ikan seharga Rp.300.000
• Akuarium : Rp.400.000
• Total modal yang dibutuhkan Rp.700.000
B. Pengeluaran Bulanan
• Pengadaan bibit Rp.300.000
• Pakan Ikan Rp.200.000
• Vitamin, dll Rp.300.000
• Total pengeluaran dalam sebulan Rp.800.000
2. Potensi keuntungan usaha ternak ikan cupang
Potensi keuntungan yang didapatkan ketika menjalankan usaha ternak ikan cupang cukup besar. Ilustrasi perhitungan di bawah ini bisa memberikan pendekatan gambaran tentang potensi tersebut.
Jika kita mampu menjual 10 ekor perhari, di mana harga per ekor ikan cupang sebesar Rp.6000, maka perhitungannya adalah Rp.6000 x 10 ekor = Rp.60.000. Jika dikalikan sebulan penjualan berarti Rp.60.000 x 30 hari = 1.800.000. Jika dikurangi pengeluaran bulanan, berarti total keuntungan yang didapatkan dalam sebulan sebesar Rp.1.800.000 - 600.000 = Rp.1.200.000. Perlu diketahui bahwa balik modal dan masa pembiakan biasanya membutuhkan waktu selama 3 bulan.
Cara Memulai Usaha Ternak Ikan Cupang
1. Memilih jenis ikan cupang
Sebelum Anda mulai menjalankan usaha ternak ikan cupang, perlu diketahui bahwa ikan cupang terdiri dari dua jenis, yaitu cupang hias dan cupang adu. Cupang hias fungsinya sebagai ikan hias dengan keindahan bentuk, warna, dan gerak tubuhnya dalam air, sedangkan cupang adu dipelihara untuk diadu dengan ikan cupang adu lainnya. Saran saya sebaiknya Anda beternak cupang hias saja karena penggemarnya lebih banyak.
Cara membedakan antara ikan cupang hias dengan cupang adu ini adalah dengan memperhatikan bentuk dan gerakannya. Cupang adu memiliki gerakan yang lebih agresif dan cepat, sedangkan cupang hias nampak lebih tenang.
2. Pemilihan induk ikan cupang
Langkah selanjutnya ketika akan menjalankan usaha ternak ikan cupang adalah memilih dan mendapatkan induk atau bibit ikan yang berkualitas. Pastikan hanya memilih indukan ikan cupang dari keturunan unggul dan kondisi badannya bugar, bebas penyakit, dan cacat bawaan pada tubuh.
Setelah Anda mendapatkan bibit atau indukan ikan cupang, selanjutnya tinggal meletakkannya ke dalam akuarium atau wadah yang sudah dipersiapkan. Ikan cupang bisa bertahan hidup di dalam toples, gelas air mineral bekas, atau yang lainnya. Sebab, ikan cupang dapat hidup di air meskipun minim oksigen tanpa bantuan alat selang oksigen. Letakkan indukan yang jantan dan betina di tempat yang terpisah.
Adapun ciri-ciri betina dan jantan adalah sebagai berikut:
• Ikan cupang yang jantan memiliki gerakannya lincah dengan sirip dan ekor yang melebar dan mengembang, sedangkan betina gerakannya lebih lamban dengan sirip dan ekornya yang lebih pendek
• Ikan cupang jantan memiliki memiliki bentuk tubuh yang besar dan warna tubuh yang cerah, sedangkan betina tubuhnya lebih kecil dan warna tubuhnya agak sedikit gelap.
Demikianlah perbedaan antara cupang jantan dan betina. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pemijahan ikan cupang. Sebelum melakukannya, pastikan kalau indukan cupang sudah masuk ke dalam fase matang gonad atau fase siap kawin. Jadi, penting bagi Anda untuk mengetahui ciri-ciri indukan ikan cupang yang sudah siap kawin.
Adapun ciri-ciri cupang jantan siap kawin adalah:
• Sudah mencapai usia 4-8 bulan
• Bentuk badannya sudah mulai panjang
• Siripnya sudah mulai memanjang
• Warnanya terlihat lebih terang atratif dari sebelumnya
• Gerakannya nampak lebih agresif dan lincah dari sebelumnya
Adapun ciri-ciri cupang betina siap kawin adalah:
• Sudah mencapai usia 4-8 bulan
• Bentuk badannya terlihat membulat dengan bagian perut sedikit buncit
• Siripnya nampak lebih pendek dan warnanya terlihat agak kusam dan tidak menarik
• Gerakannya melambat
3. Persiapan pemijahan ikan cupang
Ketika ikan cupang sudah siap untuk dikawinkan atau dipijah, Anda perlu menyediakan wadah atau tempat pemijahan khusus, seperti menggunakan baskom kecil sekitar 20 x 20 x 20 cm atau wadah lainnya.
Anda juga perlu menyiapkan gelas plastik kecil sebagai tempat khusus bagi ikan cupang betina selama pemijahan. Modelnya persis wanita yang hendak dinikahi, harus dipersiapkan sebaik mungkin. Diperlukan juga adanya dekorasi beberapa tumbuhan dalam wadah untuk cupang betina tadi. Dalam hal ini Anda bisa menggunakan tumbuhan air seperti kayambang atau yang lainnya.
Perlu Anda ketahui bahwa dalam sekali pemijahan, bisa dihasilkan sampai 1000 butir telur ikan cupang. Umumnya telur-telur tersebut akan segera menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan induk.
Perlu saya ingatkan bahwa tingkat kematian benih ikan cupang ini sangatlah tinggi. Bahkan, berdasarkan pengalaman dari para pembudidaya ikan cupang, disebutkan bahwa dari 1000 telur ikan cupang, terkadang hanya 30 sampai 50 butir telur saja yang berhasil menjadi ikan cupang yang nantinya bisa dibudidaya hingga ke proses pemanenan.
Perlu diketahui bahwa pasca pemijahan, ikan cupang jantan ini masih bisa dikawinkan lagi dengan ikan cupang yang betina lainnya dalam renggang waktu sekitar 2-3 minggu setelah dikawinkan. Berbeda dengan ikan cupang betina yang hanya bisa dikawinkan sekali saja.
4. Proses pemijahan ikan cupang
Setelah proses persiapan pemijahan sudah siap, selanjutnya Anda berpindah ke proses pemijahan ikan cupang. Dalam proses ini ada beberapa langah yang perlu dilakukan, yaitu:
a. Lakukan pengisian air bersih ke dalam wadah yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Isi air dengan ketinggian kira-kira 10 sampai 15 cm. Sebaiknya Anda menggunakan air tanah atau air sungai yang jernih. Jika Anda menggunakan air tanah, endapkan terlebih dahulu semalaman sampai air berubah menjadi benar-benar jernih. Jangan gunakan air dalam kemasan atau air PAM yang berbau kaporit dalam proses pemijahan. Sebab, bisa mengakibatkan gagalnya proses pemijahan karena telur-telur ikan cupang tersebut menjadi hancur
b. Selanjutnya tambahkan tanaman air ke dalam wadah yang berisi air. Fungsi tanaman tersebut sebagai tempat burayak berlindung. Hanya saja perlu diingat, jangan sampai berlebihan memberikan tanaman air ke dalam wadah, karena akan membuat oksigen semakin berkurang, meskipun ikan cupang dapat hidup di dalam air yang minim oksigen
c. Jika tanaman air sudah ada di dalam air, masukkan ikan cupang jantan ke dalam baskom yang telah disiapkan sebelumnya lalu dibiarkan selama satu hari penuh. Hal ini akan menimbulkan gelembung-gelembung udara yang fungsinya untuk menyimpan beberapa telur yang sudah dibuahi nantinya. Jika ikan jantan tersebut terlihat tidak membuat gelembung udara, cobalah pancing ikan jantan tersebut dengan memasukan ikan betina ke dalam baskom secara terpisah, bisa dengan dimasukkan ke dalam gelas plastik bening atau bekas gelas air mineral lalu dibenamkan ke dalam baskom tadi. Cupang jantan akan bereaksi melihat cupang betina dengan cara membuat gelembung-gelembung udara
d. Setelah gelembung udara muncul, saatnya Anda menyatukan si betina dengan si jantan. Waktu yang paling baik untuk proses pemijahan pada pukul 7-10 pagi atau pukul 4-6 sore. Hal ini penting untuk selalu diperhatikan, karena kedua indukan tersebut rentan terpengaruh oleh suhu udara di sekitarnya. Ikan cupang juga sangat sensitif ketika masa kawin. Karenanya, sebaiknya Anda menutupi baskom tersebut dengan koran atau meletakan baskom di ruangan yang lebih steril dari jangkauan dan suara berisik orang-orang yang lalu lalang
e. Setelah proses pembuahan terjadi, segeralah angkat cupang betina, karena dia rentan untuk memakan telur-telur tersebut. Lagipula, yang akan membesarkan dan menjaga burayak atau telur ikan cupang adalah cupang jantan. Nanti si jantan akan meletakkan telur-telur tersebut ke dalam gelembung-gelembung udara yang sudah dibuatnya tadi.
f. Setelah telur-telur tersebut menetas dan menjadi burayak, tidak perlu memberikan pakan selama 3 hari kepada burayak-burayak tersebut, karena burayak-burayak tersebut masih menyimpan beberapa nutrisi ketika ia masih di dalam telur
g. Tiga hari setelah telur menetas, barulah Anda bisa memberikan kutu air yaitu moina atau daphnia sebagai pakan burayak-burayak itu. Ingat, jangan terlalu banyak atau berlebihan dari jumlah burayak, karena justru akan mengotori air dan menyebabkan gangguan pada kesehatan burayak, sehingga bisa menyebabkan kematian
h. Dua minggu setelah menetas, barulah ikan cupang jantan dipisahkan dari burayak-burayaknya, karena para burayak tersebut sudah menginjak masa remaja dan bisa hidup sendiri.
i. Setelah 1,5 bulan, burayak-burayak tadi mulai tumbuh dewasa, dan tibalah saatnya untuk memisahkan antara yang jantan dan yang betina. Selanjutnya, Anda tinggal mengurangi proses yang telah disebutkan di atas.
5.Pakan dan Perawatan Ikan Cupang
Pemberian pakan kepada ikan cupang dilakukan sebanyak 3-4 kali sehari agar proses pertumbuhan ikan cupang berlangsung cepat. Jenis-jenis pakan yang diberikan berupa kutu air, cacing sutera, dan larva nyamuk. Jangan berlebihan dalam memberikan pakan karena akan mengotori air dan membahayakan kesehatan ikan cupang nantinya.
Meskipun ikan cupang memiliki daya tahan hidup yang kuat, tetapi perawatan tetap penting untuk dilakukan. Caranya, pastikan kualitas air senantiasa baik dan bersih. Bila perlu pasangkan filter pembersih air yang akan masuk ke dalam akuarium atau wadah tempat ikan cupang, agar kebersihan air senantiasa terjaga. Semoga bermanfaat.
Ikan cupang tergolong salah satu jenis ikan hias yang mudah dipelihara. Ikan ini memiliki banyak penggemar, sehingga memulai usaha ternak ikan cupang merupakan peluang bisnis yang begitu menjanjikan, apalagi budidayanya tergolong cukup mudah karena tidak membutuhkan tempat luas dan modal yang besar.
Keuntungan lain yang dari memulai usaha ternak ikan cupang adalah karena ikan cupang ini memiliki daya tahan yang bagus. Daya tahan ikan cupang meminimalisir kerugian yang bisa dialami akibat ikan cupang yang mati. Semua ini tentu saja menjadi faktor penilaian besarnya prospek yang dimiliki oleh budidaya ikan cupang ini.
Modal Awal dan Potensi Keuntungan Usaha Ternak Ikan Cupang
1. Modal awal memulai usaha ternak ikan cupang
Bagi Anda yang tertarik untuk memulai usaha ternak ikan cupang, di bawah ini rincian modal yang dibutuhkan:
A. Modal Awal
• Bibit ikan dan induk ikan seharga Rp.300.000
• Akuarium : Rp.400.000
• Total modal yang dibutuhkan Rp.700.000
B. Pengeluaran Bulanan
• Pengadaan bibit Rp.300.000
• Pakan Ikan Rp.200.000
• Vitamin, dll Rp.300.000
• Total pengeluaran dalam sebulan Rp.800.000
2. Potensi keuntungan usaha ternak ikan cupang
Potensi keuntungan yang didapatkan ketika menjalankan usaha ternak ikan cupang cukup besar. Ilustrasi perhitungan di bawah ini bisa memberikan pendekatan gambaran tentang potensi tersebut.
Jika kita mampu menjual 10 ekor perhari, di mana harga per ekor ikan cupang sebesar Rp.6000, maka perhitungannya adalah Rp.6000 x 10 ekor = Rp.60.000. Jika dikalikan sebulan penjualan berarti Rp.60.000 x 30 hari = 1.800.000. Jika dikurangi pengeluaran bulanan, berarti total keuntungan yang didapatkan dalam sebulan sebesar Rp.1.800.000 - 600.000 = Rp.1.200.000. Perlu diketahui bahwa balik modal dan masa pembiakan biasanya membutuhkan waktu selama 3 bulan.
Cara Memulai Usaha Ternak Ikan Cupang
1. Memilih jenis ikan cupang
Sebelum Anda mulai menjalankan usaha ternak ikan cupang, perlu diketahui bahwa ikan cupang terdiri dari dua jenis, yaitu cupang hias dan cupang adu. Cupang hias fungsinya sebagai ikan hias dengan keindahan bentuk, warna, dan gerak tubuhnya dalam air, sedangkan cupang adu dipelihara untuk diadu dengan ikan cupang adu lainnya. Saran saya sebaiknya Anda beternak cupang hias saja karena penggemarnya lebih banyak.
Cara membedakan antara ikan cupang hias dengan cupang adu ini adalah dengan memperhatikan bentuk dan gerakannya. Cupang adu memiliki gerakan yang lebih agresif dan cepat, sedangkan cupang hias nampak lebih tenang.
2. Pemilihan induk ikan cupang
Langkah selanjutnya ketika akan menjalankan usaha ternak ikan cupang adalah memilih dan mendapatkan induk atau bibit ikan yang berkualitas. Pastikan hanya memilih indukan ikan cupang dari keturunan unggul dan kondisi badannya bugar, bebas penyakit, dan cacat bawaan pada tubuh.
Setelah Anda mendapatkan bibit atau indukan ikan cupang, selanjutnya tinggal meletakkannya ke dalam akuarium atau wadah yang sudah dipersiapkan. Ikan cupang bisa bertahan hidup di dalam toples, gelas air mineral bekas, atau yang lainnya. Sebab, ikan cupang dapat hidup di air meskipun minim oksigen tanpa bantuan alat selang oksigen. Letakkan indukan yang jantan dan betina di tempat yang terpisah.
Adapun ciri-ciri betina dan jantan adalah sebagai berikut:
• Ikan cupang yang jantan memiliki gerakannya lincah dengan sirip dan ekor yang melebar dan mengembang, sedangkan betina gerakannya lebih lamban dengan sirip dan ekornya yang lebih pendek
• Ikan cupang jantan memiliki memiliki bentuk tubuh yang besar dan warna tubuh yang cerah, sedangkan betina tubuhnya lebih kecil dan warna tubuhnya agak sedikit gelap.
Demikianlah perbedaan antara cupang jantan dan betina. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pemijahan ikan cupang. Sebelum melakukannya, pastikan kalau indukan cupang sudah masuk ke dalam fase matang gonad atau fase siap kawin. Jadi, penting bagi Anda untuk mengetahui ciri-ciri indukan ikan cupang yang sudah siap kawin.
Adapun ciri-ciri cupang jantan siap kawin adalah:
• Sudah mencapai usia 4-8 bulan
• Bentuk badannya sudah mulai panjang
• Siripnya sudah mulai memanjang
• Warnanya terlihat lebih terang atratif dari sebelumnya
• Gerakannya nampak lebih agresif dan lincah dari sebelumnya
Adapun ciri-ciri cupang betina siap kawin adalah:
• Sudah mencapai usia 4-8 bulan
• Bentuk badannya terlihat membulat dengan bagian perut sedikit buncit
• Siripnya nampak lebih pendek dan warnanya terlihat agak kusam dan tidak menarik
• Gerakannya melambat
3. Persiapan pemijahan ikan cupang
Ketika ikan cupang sudah siap untuk dikawinkan atau dipijah, Anda perlu menyediakan wadah atau tempat pemijahan khusus, seperti menggunakan baskom kecil sekitar 20 x 20 x 20 cm atau wadah lainnya.
Anda juga perlu menyiapkan gelas plastik kecil sebagai tempat khusus bagi ikan cupang betina selama pemijahan. Modelnya persis wanita yang hendak dinikahi, harus dipersiapkan sebaik mungkin. Diperlukan juga adanya dekorasi beberapa tumbuhan dalam wadah untuk cupang betina tadi. Dalam hal ini Anda bisa menggunakan tumbuhan air seperti kayambang atau yang lainnya.
Perlu Anda ketahui bahwa dalam sekali pemijahan, bisa dihasilkan sampai 1000 butir telur ikan cupang. Umumnya telur-telur tersebut akan segera menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan induk.
Perlu saya ingatkan bahwa tingkat kematian benih ikan cupang ini sangatlah tinggi. Bahkan, berdasarkan pengalaman dari para pembudidaya ikan cupang, disebutkan bahwa dari 1000 telur ikan cupang, terkadang hanya 30 sampai 50 butir telur saja yang berhasil menjadi ikan cupang yang nantinya bisa dibudidaya hingga ke proses pemanenan.
Perlu diketahui bahwa pasca pemijahan, ikan cupang jantan ini masih bisa dikawinkan lagi dengan ikan cupang yang betina lainnya dalam renggang waktu sekitar 2-3 minggu setelah dikawinkan. Berbeda dengan ikan cupang betina yang hanya bisa dikawinkan sekali saja.
4. Proses pemijahan ikan cupang
Setelah proses persiapan pemijahan sudah siap, selanjutnya Anda berpindah ke proses pemijahan ikan cupang. Dalam proses ini ada beberapa langah yang perlu dilakukan, yaitu:
a. Lakukan pengisian air bersih ke dalam wadah yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Isi air dengan ketinggian kira-kira 10 sampai 15 cm. Sebaiknya Anda menggunakan air tanah atau air sungai yang jernih. Jika Anda menggunakan air tanah, endapkan terlebih dahulu semalaman sampai air berubah menjadi benar-benar jernih. Jangan gunakan air dalam kemasan atau air PAM yang berbau kaporit dalam proses pemijahan. Sebab, bisa mengakibatkan gagalnya proses pemijahan karena telur-telur ikan cupang tersebut menjadi hancur
b. Selanjutnya tambahkan tanaman air ke dalam wadah yang berisi air. Fungsi tanaman tersebut sebagai tempat burayak berlindung. Hanya saja perlu diingat, jangan sampai berlebihan memberikan tanaman air ke dalam wadah, karena akan membuat oksigen semakin berkurang, meskipun ikan cupang dapat hidup di dalam air yang minim oksigen
c. Jika tanaman air sudah ada di dalam air, masukkan ikan cupang jantan ke dalam baskom yang telah disiapkan sebelumnya lalu dibiarkan selama satu hari penuh. Hal ini akan menimbulkan gelembung-gelembung udara yang fungsinya untuk menyimpan beberapa telur yang sudah dibuahi nantinya. Jika ikan jantan tersebut terlihat tidak membuat gelembung udara, cobalah pancing ikan jantan tersebut dengan memasukan ikan betina ke dalam baskom secara terpisah, bisa dengan dimasukkan ke dalam gelas plastik bening atau bekas gelas air mineral lalu dibenamkan ke dalam baskom tadi. Cupang jantan akan bereaksi melihat cupang betina dengan cara membuat gelembung-gelembung udara
d. Setelah gelembung udara muncul, saatnya Anda menyatukan si betina dengan si jantan. Waktu yang paling baik untuk proses pemijahan pada pukul 7-10 pagi atau pukul 4-6 sore. Hal ini penting untuk selalu diperhatikan, karena kedua indukan tersebut rentan terpengaruh oleh suhu udara di sekitarnya. Ikan cupang juga sangat sensitif ketika masa kawin. Karenanya, sebaiknya Anda menutupi baskom tersebut dengan koran atau meletakan baskom di ruangan yang lebih steril dari jangkauan dan suara berisik orang-orang yang lalu lalang
e. Setelah proses pembuahan terjadi, segeralah angkat cupang betina, karena dia rentan untuk memakan telur-telur tersebut. Lagipula, yang akan membesarkan dan menjaga burayak atau telur ikan cupang adalah cupang jantan. Nanti si jantan akan meletakkan telur-telur tersebut ke dalam gelembung-gelembung udara yang sudah dibuatnya tadi.
f. Setelah telur-telur tersebut menetas dan menjadi burayak, tidak perlu memberikan pakan selama 3 hari kepada burayak-burayak tersebut, karena burayak-burayak tersebut masih menyimpan beberapa nutrisi ketika ia masih di dalam telur
g. Tiga hari setelah telur menetas, barulah Anda bisa memberikan kutu air yaitu moina atau daphnia sebagai pakan burayak-burayak itu. Ingat, jangan terlalu banyak atau berlebihan dari jumlah burayak, karena justru akan mengotori air dan menyebabkan gangguan pada kesehatan burayak, sehingga bisa menyebabkan kematian
h. Dua minggu setelah menetas, barulah ikan cupang jantan dipisahkan dari burayak-burayaknya, karena para burayak tersebut sudah menginjak masa remaja dan bisa hidup sendiri.
i. Setelah 1,5 bulan, burayak-burayak tadi mulai tumbuh dewasa, dan tibalah saatnya untuk memisahkan antara yang jantan dan yang betina. Selanjutnya, Anda tinggal mengurangi proses yang telah disebutkan di atas.
5.Pakan dan Perawatan Ikan Cupang
Pemberian pakan kepada ikan cupang dilakukan sebanyak 3-4 kali sehari agar proses pertumbuhan ikan cupang berlangsung cepat. Jenis-jenis pakan yang diberikan berupa kutu air, cacing sutera, dan larva nyamuk. Jangan berlebihan dalam memberikan pakan karena akan mengotori air dan membahayakan kesehatan ikan cupang nantinya.
Meskipun ikan cupang memiliki daya tahan hidup yang kuat, tetapi perawatan tetap penting untuk dilakukan. Caranya, pastikan kualitas air senantiasa baik dan bersih. Bila perlu pasangkan filter pembersih air yang akan masuk ke dalam akuarium atau wadah tempat ikan cupang, agar kebersihan air senantiasa terjaga. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimkasih untuk yang sudah baca artikel di Blog saya, berikut peraturan berkomentar di blog saya :
1. Dilarang meletakan URL langsung di komentar
2. Dilarang meletakan link aktif di komentar
3. Komentar usahakan relevans
4. Dilarang Sara
Semoga kalian menaati peraturan yang saya berikan, jika tidak ? saya akan menghapus komentar kalian. terimakasih